Thursday, August 27, 2015

Malam Indonesia

Okaeri!

Yah sudah lama saya belum posting lagi ya. Sebenarnya saya juga tak ada kerjaan khusus sih, cuma akhir-akhir ini saya menghabiskan waktu untuk baca beberapa novel. Dan saya tak tahan lagi, saya juga sepertinya akan memulai plot projek manga saya. Semakin lama di Jepang, semakin semangat saya untuk memulai my own manga haha. Yah tapi itu bukan hal mudah, menemukan plot yang menarik dan tak mirip dengan manga yang lain, tentunya butuh pemikiran yang keras. 

Meskipun begitu, saya juga agak khawatir sih. Hasil semester 1 kemarin baru saja keluar dan, yah tidak bagus. Bahkan saya failed di salah satu matkul, terpaksa saya harus mengulang matkul itu di semester  3. Tentunya ini tamparan bagi saya. Well, seumur umur saya belum pernah gagal segininya kalau tentang pelajaran. Biasanya hanya mepet gagal saja, tapi ini benar-benar gagal. Sejujurnya saya syok, apalagi nilainya cukup jauh dari batas minimal. Apa boleh buat, ini jadi trigger saya untuk "tak boleh gagal" di semseter 2 nanti. Berat sih, beban banget buat saya, tapi yah itu kesalahan saya sendiri. Mungkin kemarin saya memang belum serius.

Posting kali ini, saya akan bercerita tentang Malam Indonesia, wah apa itu? Sebenarnya ini adalah acara rutin Indonesian performance selama 2 tahun sekali oleh PPI Kyoto-Shiga. Acara ini diselenggarakan tanggal 9 Agustus kemarin. Sekitar 3 bulan kami mempersiapkan ini, latiham tiap sabtu-minggu (karena tak mungkin ganggu waktu kuliah), terus tentunya yang paling sibuk adalah senpai-senpai yang mengurus alur performance, anggota, bagian panggung, dan pendanaan. Saya karena hanya diundang untuk ikut tampil, cuma tau harus nari ini dan itu. 

Monday, August 17, 2015

Summer Holiday

Wah sebelumnya, selamat ulang tahun buat Indonesia! Yah, ga ada apa-apa di sini, saya sampai lupa kalau hari ini 17 Agustus. Yare yare. Kalau tak salah sih ada upacara di konjen, tapi saya tak ikut sih soalnya seharian ini hujan juga.

Nah berikutnya, saya akan sedikit berbagi cerita tentang liburan summer ini, dan apa saja yang saya lakukan. Hm, sebenarnya bukan hal yang besar sih, karena saya hanya berkeliling di Kyoto dan Osaka. Saya ke Osaka 2 kali, hari senin kemarin, dan hari rabu-nya. Hari senin saya hanya ke daerah Denden Town, sebenarnya ini cuma daerah pertokoan elektronik biasa sih dari luar, tapi ternyata lokasi ini kaya Akihabara-nya Osaka gitu. Kebetulan saya penasaran, jadi saya pergi ke sana bersama Senpaichan. Kami berangkat dari Kyoto jam 8 pagi, niat sekali ya? Haha, tentulah ini hobi saya sih ya. Ternyata cukup mudah juga ke lokasi, cuma naik JR sekali, terus naik subway. Bisa dibilang Kyoto-Osaka itu kaya Jakarta-Bandung, tapi ongkos yang saya habiskan bolak balik cuma sekitar Rp100k, padahal kalau Jakarta-Bandung sekali jalan saja lebih dari itu ya. Yah kami banyak berkeliling tentunya, saya rasa saya sampai hapal lokasi-lokasi toko yang cukup bagus haha. Animate, K-Books, dan Kotobukiya pun ada. Seperti surga... Yah surga sederhana ya bagi saya.

Friday, August 14, 2015

Such Annoying Missunderstanding

おはよう。

Oke, emang agak aneh yah judul kali ini. Maaf kalau kali ini bukan tentang Jepang, tapi saya hanya ingin berbagi pendapat saja. Karena akhir-akhir ini ada yang mengganggu pikiran saya. Yah, tentang kesalahpahaman orang-orang di sekitar saya.

Bagi yang mengikuti isi blog saya, kalian pasti ingat tentang Senpai-chan yang pernah saya sebut sebelumnya. Ya, dia teman saya. Memang baru 6 bulan ini bertemu, tapi saya merasa cocok saja. Oke, mungkin jadi agak ambigu ya kalimatnya, tapi maksud saya bukan ke arah yang sedang kalian pikirkan. Saya, meskipun perempuan, tak punya hobi seperti layaknya perempuan pada umunya. Saya tak suka dandan, saya tak suka belanja (lebih tepatnya tak ada selera untuk belanja), saya tak punya selera layaknya perempuan kebanyakan, saya tak suka hal yang imut-imut atau kecewek-cewekan, hobi saya juga tak normal (re:otaku), mungkin ini yang mempersulit saya untuk mendapatkan teman yang sejalur dan sepemikiran dengan saya.

Katsura Campus Visit

Doumo,

Sudah hampir seminggu, yah sebenarnya saya tak sibuk belajar atau urusan kuliah. Tentu saja, sudah saatnya liburan musim panas! Ya, beberapa hari ini saya lalui dengan jalan-jalan ke berbagai tempat, makanya baru sempat posting lagi. Yap, その話はあとで、今京都大学を話しましょうか。

Katsura Campus, jadi Kyodai itu punya 3 kampus utama, Yoshida, Katsura dan Uji. Sebenarnya 3 nama itu diambil dari lokasinya sih, Yoshida Campus berarti di Yoshida, Katsura Campus berarti di Katsura, dan Uji Campus berarti di Uji. Nah, kampus utama dari engineering itu di Katsura, berarti banyak lab-lab untuk tahun ke 4 yang lokasinya di Katsura. Makanya banyak senpai yang bolak-balik Yoshida-Katsura pas tahun ke 4. 

Nah, minggu lalu, 5 agustus 2015, kami mahasiswa Kyodai dari fakultas engineering difasilitasi campus visit dan berkunjung ke Katsura untuk melihat lab-lab yang keren itu. Lumayan jauh yah dari Yoshida, sekitar 40 menit naik bus. Dan bus nya pun sudah disediakan oleh pihak kampus. Siang hari kami berkumpul, sekitar pukul 1 siang, lalu langsung menuju Katsura. 

Saturday, August 8, 2015

Inter-High Basketball

Dear all,

Akhir-akhir ini saya bisa sering post, oh tentulah, liburan musim panas sudah dimulai, dan banyak kegiatan yang saya lalui. Makanya saya bisa bercerita macam-macam. Oke berkaitan judul kali ini, saya akan sedikit membahas Inter-high. Wah apa itu Inter-high? Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan Jepang, kompetisi nasional lebih tepatnya, antar seluruh SMA di Jepang. Kompetisi ini hanya untuk kompetisi olah raga saja.

Inter-high diselenggarakan selama musim panas, sementara kompetisi olahraga lain yang diselenggarakan musim dingin bernama Winter Cup. Nah, sebenarnya cabang olahraga yang dikompetisikan banyak sekali, tapi berhubung yang saya sukai hanya basket, jadilah saya membahas tentang basket. Inter-high basket ini dimulai dari tanggal 29 Juli dan berakhir tanggal 3 Agustus kemarin. Tanggal 29 Juli hingga 2 Agustus adalah babak penyisihan hingga semi final, nah finalnya yaitu tanggal 3 Agustus.

Karena saya tidak punya banyak waktu untuk mengikuti dari awal, dan saya tak punya sumber orang untuk mengetahui letak dan waktu tiap pertandingan selama penyisihan hingga semi final, akhirnya saya hanya menonton saat pertandingan final.

Thursday, August 6, 2015

Ramen Halal

Konbanwa,

Yeah kali ini saya akan membahas tentang kios ramen berlabel 'Halal' yang baru-baru ini dibuka di dekat Kyoto Station. Yah, selama ini kami tak bisa memakan atau mencicipi ramen, karena kandungan kuah ramen yang biasa dijual itu mengandung babi. Makanya setelah tau tentang kios ini, warga PPI yang penasaran langsung menyerbu tempat ini untuk merasakan ramen asli Jepang. Yah saya juga penasaran soalnya, banyak yang bilang taste ramen asli Jepang itu beda jauh sama yang biasa kita rasakan di Indonesia.
Nah ini tampak dari luar
Akhirnya waktu itu saya dan beberapa teman di PPI pun pergi ke kios bernama 'Ayam-Ya' ini. Saya juga baru sadar bahwa nama kios nya itu berbahasa Indonesia, entah mengapa.
Nama kios nya
Ini menunya
Kami pun masuk, tempatnya ga terlalu besar, tapi ada musholla nya juga sih jadi convenient banget deh. Cara pesennya juga unik sih, jadi ada mesin seperti vending machine, kita harus pilih menunya dan langsung bayar. Jadi kita bayar sebelum makan gitu. Setelah bayar, kita dapet kartu, nah kartu ini yang dikasih ke pelayannya. Yang bikin kaget adalah ternyata pelayannya orang Indonesia! Duh, lol banget ya, dia nanya ke kita mau porsi besar atau kecil (soalnya harganya sama) pake bahasa Indonesia. 
Ini mushollanya, di depannya ada pintu masuk musholla cowo
Ini untuk mesen makanannya
Setelah ngasih pesanan, kami duduk nunggu, waktu itu kebetulan udah waktu maghrib, jadi kami solat dulu sambil nunggu pesanan. Setelah solat, ga lama kemudian pesanan pun diantar. Dan kami pun mencicipi rasa ramen asli Jepang.
Toko tampak dari dalem
Nah inilah ramen halal!
Well, enak sih, cuma saya merasa biasa aja, duh. Padahal teman-teman saya banyak yang bilang enak banget, sampe dateng berkali kali dan nambah gitu haha. Tapi kata saya sih ya enak, tapi biasa aja gitu, kaya mie biasa hahaha. Saya lebih suka udon entah kenapa. Tapi kalau penasaran rasa ramen asli Jepang sih worth it kok, biar ga penasaran lagi kan rasanya kaya apa. Ternyata emang beda banget sama ramen yang dijual di Indonesia. Kaldunya lebih kerasa kental gitu, taste nya beda banget deh. Jadi jangan samakan rasa ramen Indonesia dengan ramen asli Jepang ya!
Gerombolan kami
Oke bagi yang penasaran, silakan kunjungi 'Ayam-Ya' deket Kyoto Station! Alamatnya sekitar sini.

Salam,
Mitzi Alia.

Tuesday, August 4, 2015

Visiting Hamamatsu

Hi!

Semakin kesini, semakin saya bisa merasakan liburan musim panas, ya, KYOTO SEMAKIN PANAS. Dan saya rasa bisa meleleh kalau keluar. Sempat waktu itu suhu mencapai 38 derajat, dan real feel udaranya mencapau 45 derajat. Ternyata Kyoto emang kota paling panas kalau pas summer katanya. Sepanas itu pun, belum puncaknya. Biasanya akhir agustus barulah puncaknya. OH TIDAK. Saya tidak bisa membayangkan betapa panasnya.

Oke, tentang kali ini, saya akan bercerita perjalanan bolak-balik saya Kyoto-Hamamatsu. Bukan karena Hamamatsu adalah tempat spesial dan semacamnya sih, justru tidak ada apa-apa yang unik di situ. Boleh dibilang, sisi desa Jepang ya. Sepi banget, cuma ramai di sekitar stasiun aja. Terus kenapa saya ke sana?

Jadi ceritanya adik saya ada acara summer school dari Shizuoka University, dan dia nginap di Hamamatsu. Makanya saya datang dari Kyoto ke Hamamatsu. Padahal waktu itu saya lagi di tengah minggu-minggu kuliah, yaitu hari selasa, tanggal 21 Juli. Tapi demi adik saya (cie), saya pun rela bolos satu matkul.
Ini di dalem stasiun khusus jalur shinkansen, kaya di airport ya?
Saya berangkat hari selasa sore, sepulang kuliah, bersama teman saya yang kebetulan juga lagi ikut summer program di Jepang. Langsung menuju Stasiun Kyoto dan mengambil Shinkansen ke Hamamatsu. Karena Hamamatsu itu cukup jauh, saya memilih naik shinkansen supaya cepat. Memang mahal sih, tapi ya apa boleh buat juga kan. Naik shinkansen pun, masih memakan waktu 1 setengah jam.
Ini tiket shinkansen, tertera harganya
Ini pertama kalinya saya naik shinkansen, jadi wajarlah ya agak norak dikit. Ternyata memang cepet banget melajunya. Di dalemnya juga nyaman banget, seperti di pesawat, bedanya ga ada seat belt aja. Bahkan petugas yang kaya pramugari di pesawat yang suka bawa 'gerobak' makanan pun ada di shinkanse ini. Kita juga bisa men-charge gadget kita karena disediakan stop kontak di bawah jendela. Nyaman banget lah.
Shinkansen dari luar
Ini bagian dalamnya


Perjalanan tak terasa, cuman berenti di 1 stasiun, yaitu Nagoya, sebelum akhirnya berenti di Hamamatsu. Setelah turun, udah semakin sore, mungkin kisaran maghrib. Lalu saya langsung menuju hotel tempat adik saya menginap. Akhirnya kami pun bertemu, dan banyak ngobrol, juga bersama teman saya itu. Yah sebenernya teman saya ini juga teman adik saya. Dan dia adalah kakak kelas kami berdua, alumni IC, pastinya murid ibu saya. Makanya kami mengenal dia, namanya Kefin. Ya, kami cukup akrab dengannya, jadi kami bisa banyak berbincang saat bertemu.

Berhubung adik saya lagi excited banget, akhirnya kami jalan-jalan keluar meski sudah malam. Kami mencari tempat makan, dan akhirnya sampai di sebuah restoran sushi, Kappa Sushi. Kami menghabiskan banyak waktu di situ, untuk makan hingga kenyang dan ngobrol sampai puas, soalnya saya harus kembali ke Kyoto besoknya. Alhasil kami menghabiskan 29 piring sushi haha, yah lumayan lah buat bertiga sih ga terlalu banyak.
Yak inilah hasil makan malam kita
Inilah wajah puas kami
Ini masih mula makan, belum banyak piring
Setelah puas, kami pun pulang dan tidur karena lelah. Esoknya, saya siap-siap untuk kembali ke Kyoto. Adik saya siap-siap untuk mengikuti acara program yang telah diatur. Sementara kak Kefin juga akan pergi ke Toyama untuk mengunjungi temannya. Dan di sini lah kami berpisah.
Orang Jepang nya salah satu profesor Shizuoka University,
Adik saya yang paling kanan, yang paling kiri itu adik kelas saya
Saya pulang ke Kyoto sendiri. Untungnya saya juga sudah tau cara beli tiket shinkansen, jadinya tak usah khawatir. Tiket shinkansen bisa dibeli di stasiun, seperti loket self-service. Ada pilihan bahasanya, kita tinggal pilih dari stasiun apa, menuju stasiun apa, berapa orang, dan pilih reserved atau un-reserved. Biasanya reserved lebih mahal, dan kita harus menentukan jam. Kalau un-reserved, ga usah nentuin jam, kita tinggal liat jadwal shinkansen yang datang, dan ingat shinkansen jenis mana dan nomor berapa yang berhenti di stasiun tujuan kita. 

Shinkansen ada 3 jenis, Kodama, Hikari dan Nozomi. Berbagai jenis lagi juga ada sih, tapi yang sering diliat itu 3 jenis ini. Kodama yang lebih sering berenti, Hikari ga terlalu banyak berenti, dan Nozomi yang cuma berenti di beberapa stasiun aja. Lebih jelasnya tentang shinkansen bisa diliat di sini.

Yah begitulah perjalanan singkat saya, sekedar mencoba shinkanse haha.
Berikutnya saya akan membahas ramen halal! Tunggu postingan selanjutnya!


Salam,
Mitzi Alia.