Sudah lama sekali sejak saya terakhit kali post ya, sekitar 3 minggu yang lalu. Yah, bukannya saya tidak mau ngurus blog ini lagi, tapi memang saya lagi tidak banyak ide untuk diceritakan. Mungkin ide itu banyak, hanya saja saya tidak punya cukup banyak waktu untuk menulis.
Sebelumnya saya pernah membahas tentang sungai bukan? Nah kali ini saya akan membahas sistem air di Jepang. Mungkin saya hanya mengambil contoh dari Kyoto yang saya tahu, tapi daerah lain juga tidak banyak berbeda.
Sumber air di Kyoto yaitu berasal dari sebuah danau besar, namanya danau Biwa (琵琶湖; Biwako). Danau ini, saya pikir sama besarnya dengan danau Toba yang ada di Sumatera Utara, ternyata lebih besar dari itu.
Ini Biwako dari atas |
Terbayang seberapa besarnya? |
Ini salah satu kanal dari Biwako |
Danau ini sudah terkenal dari jaman dulu di Jepang. Orang Jepang terus menjaga kebersihan danau ini karena mereka sangat sadar bahwa tanpa danau ini, mereka taakan bisa minum air bersih. Selain hal ini, hal yang membuat saya kagum yaitu bahwa orang Jepang dari dahulu telah memikirkan hal semacam ini. Saat Indonesia masih sibuk dengan kekuasaan, penjajahan, dan hal lain, pemerintah Jepang telah membangun sistem pendistribusian semacam ini, untuk keberlangsungan perkembangan Jepang di masa yang akan datang.
Inilah kelebihan Jepang, bahwa mereka menyusun strategi pembanghunan demi menjaga keberlangsungan negara mereka. Pikiran mereka sangat maju dan melihat ke depan. Ini lah hal yang belum kita, sebagai warga Indonesia, miliki.
Saya sendiri juga meskipun jurusan teknik, mengambil mata kuliah 'sustainable development' yaitu yang mempelajari cara untuk mempertahankan perkembangan suatu strategi. Misalnya mempertahankan kelangsungan negara, kelangsungan pemerintahan, kelangsungan air, kelangsungan ekonomi, kelangsungan sosial, dan lain-lain.
Dan, saya berharap, tulisan saya ini bisa menjadi baku tembak bagi kalian, warga Indonesia, yang masih hanya mekikirkan diri sendiri. Sudah saatnya kalian melihat ke depan, melihat kelangsungan masa depan generasi kalian berikutnya jika kalian masih ingin melihat negeri tercinta kita ini berdiri dengan independen.
Salam,
Mitzi Alia
No comments:
Post a Comment