Dear readers,
Alhamdulillah Ramadhan berlalu dengan lancar. Puasa di Kyoto emang ga mudah, tapi setidaknya saya berhasil melaluinya. Walau agak sedih juga sih ga bisa ngerayain sama keluarga, ketupat, dan opor istimewa. Yah apa boleh buat. Pembahasan tentang lebaran di Kyoto akan saya tunda dulu ya.
Oke, dari judulnya pasti bisa nebak kan, ya itu loh, Festival Gion atau Gion Matsuri yang sangat terkenal di Jepang. Festival ini adalah salah satu festival terbesar dan termenarik di Jepang.
Gion Matsuri |
Festival ini berlangsung selama 1 bulan, yaitu bulan Juli. Awal bulan Juli, sepanjang jalan dari Sanjo hingga Shijo akan disuasanakan Gion Matsuri dengan memasang lampion-lampion di trotoar dan menyetel musik-musik khas Gion Matsuri. Semakin mendekat ke acara puncak, semakin banyak orang Jepang dan turis yang ikut meramaikan Gion Matsuri dengan memakai yukata, kimono musim panas, untuk sekedar berjalan-jalan di daerah Sanjo Street hingga Shijo Street.
Gion Matsuri ini memiliki 2 kali main event, tanggal 17 dan 24 Juli. Malam sebelum main event disebut dengan yoiyama, 2 malam sebelum main event disebut dengan yoiyoiyama, dan 3 malam sebelum main event disebut yoiyoiyoiyama. Unik ya? Berhubung Gion Matsuri ini adalah festival termeriah, banyak turis yang akan datang dan melihat, makanya semakin mendekati main event, jalan Gion-Shijo-Karasuma akan ditutup untuk kendaraan umum, sebab akan banyak orang-orang berjalan dengan menggunakan yukata untuk ikut memeriahkan Gion Matsuri.
Lalu, apa yang ada di main event? Nah di main event ini, sekitar 40 yamaboko (sejenis floating) bakal diiring. Singkatnya ada parade yamaboko melewati rute-rute tertentu. Yamaboko ini juga beda-beda jenisnya, dari yang paling sacred dan besar, hingga yang biasa saja.
Ini prosesi parade (source) |
Prosesi parade (source) |
Ini yamaboko yang saya lihat |
ada orang di atasnya yang sedang memainkan musik |
Tentunya, sebagai pemula di Kyoto, saya juga tidak mau ketinggalan acara istimewa dan meriah ini di Kyoto. Untunglah salah satu organisasi Jepang-Indonesia APIJ, memberikan kami pinjaman yukata bagi mereka yang tertarik untuk ikut turun meramaikan Gion Matsuri. Kesempatan ini tentu tidak saya sia-siakan, saya pun ikutan untuk memakai yukata dan menikmati suasana yoiyoiyama di Shijo-Kawaramachi Street.
Banyak orang berkeliaran dengan yukata |
Ini daerah Gion |
Ini daerah Karawamachi |
Saya dengan yukata |
Ada orang yang bermain musik tradisional |
Bagian belakangnya seperti tempat berdoa |
Tapi, yang membuat saya heran adalah, besok malamnya setelah kami beryukata, badai tiba-tiba menimpa daerah Kyoto. Emergency alert tentang 'typhoon' dann 'landslide' silih berganti masuk ke hp saya. Sungguh mengerikan. Ini pertama kalinya bagi saya untuk menghadapi cuaca ekstrem seperti ini. Badainya memang cukup besar, dengan ujan lebar dan angin yang bertiup kencang sehingga menimbulkan suara tiupan angin dan menggerakan jendela kamar saya.
Sungai Kamo sampai meluap |
Hujan deras di hari lebaran |
Pringatan pertama |
Peringatan kedua |
Tapi, yah, selain semua itu, saya harap alat-alat dan perlengkapan Gion Matsuri aman-aman saja. Saya yakin orang Jepang telah mempersiapkan yang terbaik untuk menghadapi cuaca seperti ini.
Salam,
Mitzi Alia.
No comments:
Post a Comment