Sunday, December 27, 2015

Tokyo

仲間の影でボクはあの頃ひとり無力に何もできず。
壊れていく日々のなかでそれぞれ必然の指すままに。
何が正しくても何が間違いでも、それを示すみちがひとつだけなら。
迷わず貫こう必ず突きつけよう。
揺るがない自分の答えだと。
ーSeijuro Akashi ft. Tetsuya Kuroko, ANSWERー

Ohayo!!

Saya sebenarnya belum libur tahun baru. Entah mengapa Kyodai lambat sekali liburnya, dan libur pun tak sampai seminggu. Sedih sekali, padahal kalau lebih lama, saya bisa mipil belajar buat UAS lebih banyak. Tapi yah apa boleh buat.

Dari judul kali ini, ya, saya akan sedikit sharing tentang 'jalan-jalan' saya di Tokyo. Saya gatau ini bisa dibilang jalan-jalan atau tidak, soalnya sebenarnya itu bukan hari liburan juga jadi yah, saya hanya memaksakan diri untuk liburan.

Jadi saya urutkan saja apa yang saya lakukan selama di Tokyo untuk 4 hari kemarin. Saya berangkat Jumat malam, tanggal 18 Desember. Saya naik bus malam supaya sampai Tokyo nanti pagi bisa langsung menjajah Tokyo. Oh ya, saya naik JR Bus dari Stasiun Kyoto dan sampai di Stasiun Tokyo. Berangkat pukul 22.40. Saya waktu itu sudah pesan tiket dari sebulan sebelumnya (soalnya semakin dekat ke hari, apalagi beli on the spot, bakal lebih mahal dan belum tentu ada jaminan ada kursi kosong). Saya pesan di kampus dengan susah payah, soalnya mba-mba nya gabisa bahasa inggris. Tapi yah untung aja bisa mengerti satu sama lain.



Akhirnya saya berangkat ke Tokyo malam itu. Busnya cukup enak, ada charger juga. Ohya harga pulang-pergi itu ¥12,000. Harga bus berangkat sama pulang beda sih, lebih murah bus pulang soalnya bukan weekend. Ditotal jadi ¥12,000 atau sekitar Rp.1,2juta. Sampai di Stasiun Tokyo jam 6.50 pagi. Saya ada teman di Tokyo jadi saya nginep di tempatnya selama di Tokyo. Tempat apartment nya di deket stasiun Okubo dan Shin-Okubo. Cukup strategis karena deket sama Shinjuku, Shibuya dan cuma beberapa stasiun ke Ikebukuro. 
di dalam bus
Tapi pagi itu, sampai di Tokyo, saya langsung pergi ke Chiba untuk ikut event JUMP Festa. Yap, JUMP Festa tahun ini diadakan di Chiba, tepatnya di Makuhari Messe, deket stasiun Kaihin-Makuhari. Yah, sebenarnya inilah tujuan utama saya mengapa harus jauh-jauh ke Tokyo.

Jadi apa itu JUMP Festa? Itu event khusus yang isinya semua hal tentang anime dan manga yang dikelola oleh JUMP di perusahaan Shueisha. JUMP di sini juga bukan hanya Shonen JUMP< tapi juga JUMP SQ, JUMP Next, JUMP +, dan lain-lain. Banyakan sih pasti menjual merchandise dan official goods limited edition gitu. Dari Tokyo ke Chiba ya sebenarnya cukup jauh, butuh 1 setengah jam untuk sampai ke sana. Dan sudah saya duga banyak sekali orang yang datang. Sekitar lebih dari 10ribu orang dari berbagai daerah baik Jepang sendiri dan luar negeri juga ada yang datang. Hebat. Yah, JUMP memang salah satu majalah komik paling besar dan paling sukses boleh dibilang. Banyak manga-manga yang diserialisasikan JUMP sukses besar dan langsung diadaptasikan anime-nya.
Di stasiun Kaihin-Makuhari 
Pamflet JUMP Festa di luar gedung
Orang yang mengantri masuk
Jadi karena hari pertama itu saya agak telat datang, dan saya masuk pintu yang salah, saya tak bisa mendapatkan apa-apa. Ada 2 pintu, pintu untuk ke official goods sama exhibition stage. Seharusnya saya masuk exhibition stage untuk melihat 'main dish' dari JUMP dan limited goods dari berbagai perusahaan seperti Bandai, Brocoli, Aniplex Studio, Animate, Megahouse, Touhou Animation, dan lain-lain. Banyak perusahaan-perusahaan terkenal memasang stand di situ, menjual dan mempromosikan hasil atau projek mereka masing-masing. Ada juga booth-booth pameran.
Tapi karena yah, saya salah masuk pintu, saya baru bisa masuk ke exhibition stage itu sekitar jam 12 siang dan semua merch yang saya incar sudah habis terjual atau saya harus menunggu antrian beribu-ribu orang. Saya tak habis pikir ternyata segitu cepat dan banyaknya orang-orang. Saya baru sadar bahwa orang Jepang sendiri juga lebih 'ganas' masalah seperti ini, dan mereka semua bermodal. Bahkan beberapa dari mereka membawa koper, entah untuk cosplay atau untuk menyimpan hasil 'hunting' merch mereka selama di JUMP Festa itu, dan ada juga yang dateng sama orang tua mereka. Soalnya di sini baca komik ga dinilai buat anak kecil aja sih, yah saya juga ga merasa komik macem Tokyo Ghoul, Death Note, dan lain-lain bisa dibaca remaja umuran 15 ke bawah. Bisa karena sadis, bisa juga karena terlalu kompleks.
Kecewa tak dapat hal bagus, akhirnya saya ga lama-lama hari itu, dan kami langsung kembali ke Tokyo. Tapi bukan berarti hari itu saya selesai jalan-jalan. Saya langsung ke Ikebukuro, tepatnya ke J-World di Sunshine City. Soalnya disitu lagi ada special event Winter Fest, Akashi feat. Kuroko. Saya beli banyak merch di situ, sempat keliling-keliling J-World dan terakhir makan di J-Kitchen. Saya pesan Seijuro Akashi's Pasta, dan teman saya pesar Tetsuya Kuroko's crepe. Biar bisa nyobain dua-duanya haha. Setelah puas liat stand real size Akashi dan Kuroko, barulah saya ke apartment temen saya itu dan istirahat. 
Esoknya, masih ada JUMP Festa. Oh ya, JUMP Festa itu emang 2 hari sih, tanggal 19-20 Desember. Karena saya tak mau menyesal seperti hari sebelumnya, saya berangkat jam 5.45 pagi untuk mengejar kereta pertama menuju Chiba. Teman saya tak ikut, kasihan juga kalau dia disuruh ngikutin saya seharian kaya kemarin. Saat saya sampai di Kaihin Makuhari, saya kaget ternyata sudah banyak orang yang datang dan mengantri, sampai 3 barus panjang memutar. Padahal saya naik kereta paling pagi, apa mereka nginap dari semalam? Saya hanya bisa geleng kepala saja melihat kegigihan orang Jepang sendiri.  Saya sampai sekitar jam 7.30. Padahal gate dibuka jam 9.00. Wew, meski begitu antrian sudah sekitar 500 orang di depan saya.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya jam 9.30 baru saya bisa memasuki area exhibition. Saya langsung lari-lari ke satu stand ke stand lain. Saya sudah menyusun strategi dari semalam tentang apa yang harus saya lakukan saat pertama masuk. Karena beberapa booth pake kartu antrian, jadi saya ambil kartu antrian dulu satu persatu, lalu ke booth terakhir yang harus mengantri, yaitu booth Bandai, untuk mendapatkan Puni-Puni Akashi dan Kuroko dari Tamakore, limited edition hanya dijual di JUMP Fest. Tapi meski saya sudah lari-lari begitu, saat saya sampai di booth Bandai, betapa kagetnya ternyata antriannya pun TERBATAS. Saat saya sampai, barisan untuk mengantri sudah ditutup, gaada orang yang boleh mengantri lagi. Sangat terbatas. Rasanya saat itu kaki saya lemas, sedih karena sudah memperjuangkan segitunya ternyata tak dapat juga. Benar-benar limited edition. Padahal yang mengantri hanya sekitar 100 orang.
Ini puni puni yang saya mau
Tapi yah apa boleh buat, saya juga tak bisa apa-apa. Akhirnya sambil menunggu kartu antrian saya bisa masuk ke booth Brocoli dan Animate, saya keliling arena exhibition. Setelah nomor antrian saya dibolehkan masuk, barulah saya antri di Brocoli untuk beli sprei Akashi, sayangnya tapestori dan big cushion Akashi dan Kuroko sudah habis terjual. Kemudian saya pindah ke booth Animate untuk beli half dakimakura Akashi. Di Animate pun beberapa merch sudah terjual habis, seperti acrylic key chain, Chocolate crunch, dan lain-lain. 
Yah ternyata tak berjalan semulus yang saya duga. Akhirnya saya pun tak mendapatkan semua yang saya list. Setelah ke 2 booth tujuan saya, saya baru berjalan-jalan melihat dengan detil pameran-pameran yang dipajang di JUMP Festa. Ternyata banyak sekali, dan beberapa juga saya tak tahu apa itu. Ada daerah untuk photo booth, daerah pameran karya dari mangaka-mangaka yang bekerja di JUMP. Sudah saya duga para mangaka itu memang hebat. Gambar mereka sungguh sangat luar biasa, sayangnya tak boleh difoto, ada staff yang menjaga ketat. Mungkin karena itu original work, bukan hasil print out, makanya tak boleh difoto. Saya melihat hasil karya Fujimaki-sensei yang asli dari dekat dan saya merasa terkagum-kagum sekali. Benar-benar bagus, dari gambarnya dan pewarnaannya. Sungguh asli dari tangan. Benar-benar hebat.
Setelah dari situ, saya keliling ke tempat Bandai Visual, dan saya baru ingat ada jumpa fans di booth itu dengan Kensho Ono dan Wataru Hatano. Sayangnya hanya yang sudah beli tiket in advanced yang boleh ikut mengantri. Saya tak tau kalau ada hal seperti itu. Orang-orang yang berdiri dekat booth untuk mengintip OnoKen dari jauh pun diusir-usir, katanya ga boleh liat. Hmph.

Karena kesal, saya akhirnya jalan-jalan ke tempat lain, dan baru ingat kalau di JUMP Festa juga ada JUMP Festa super stage. Akhirnya saya memutuskan untuk melihat kesitu, meski tak ada yang saya ingin lihat. Tapi pas saya masuk, saya merasa beruntung mencoba lihat karena saya bisa melihat live Yuuki Kaji, Junichi Suwabe, Kaito Ishikawa dan Yoshitsugu Matsuoka! Astaga saya tak menduga hal ini. Kalau saja tahun ini ada Hiroshi Kamiya, Daisuke Ono atau Tatsuhisa Suzuki, saya pasti akan langsung ke super stage ini. 

Setelah selesai, kami dipersilakan keluar. Saya keliling lagi di arena JUMP Fest, dan saya sadar bahwa DVD Kuroko no Basuke 3rd Season vol. 9, yang rilis tanggal 24 desember nanti, sudah dijual di booth Bandai Visual. Saya pun kembali kesana dan membeli DVD itu. Karena ini adalah DVD terakhir dari anime Kuroko no Basuke dan memuat OVA spesial yang orang-orang tunggu.

Puas di JUMP Festa, dan saya sudah merasa lelah, saya pun keluar dan kembali ke Tokyo, lebih tepatnya ke Ikebukuro. Saya jalan-jalan di daerah Ikebukuro, mencari Animate. Hebat sekali, Animate-nya 4 lantai, beda banget sama di Kyoto. Saya membeli Solo Mini Album vol. 7 Seijuro Akashi, karena di hari itulah album ini baru rilis. Setelah dari Animate, saya kembali ke J-World untuk merasakan cake di J-Kitchen. Saya membeli 2 cake, Akashi's Cheesecake dan Rakuzan Christmas Tree. Enak sekali rasanya, terutama cheesecake nya.
Animate Ikebukuro
Tak terasa sudah gelap, yah memang gelapnya yang cepat sih. Jam 5 sore juga sudah mulai gelap. Saya memutuskan untuk kembali ke apartment teman saya untuk istirahat. Tapi ternyata teman saya menajak makan sushi keluar, akhirnya setelah menaruh hasil 'hunting' saya di JUMP Festa dan Animate Ikebukuro, saya langsung pergi ke daerah Shibuya untuk makan sushi, sekalian melihat seperti apa sih Shibuya itu. Di luar dugaan, meski orang ramai, tapi rasanya hidup sekali. Gedung tinggi dengan layar platform, lampu-lampu warna dimana-mana. Astaga cantik sekali, saya seperti orang desa yang pertama kali ke kota.
Selama jalan ke resto sushi, saya tak henti memalingkan kepala untuk menyapu semua pandangan ke berbagai sudut Shibuya. Benar-benar cantik. Yah, ini mungkin karena saya saja yang suka dengan pemandangan lampu warna warni seperti itu, makanya saya sangat excited waktu melihat Shibuya pertama kali. Tak lama-lama, karena semakin malam semakin dingin, kami pun pulang.

Esoknya, saya ke Akihabara, lagi-lagi hal luar biasa saya temukan. Ke Akihabara itu bagaikan ke dunia 2D bagi saya. Dimana-dimana banyak iklan anime, pajangan anime, di plat form gedung juga, banyak maid cafe, Animate ada banyak, ada kotobukiya juga. ASTAGA ini dunia apa?! Saya berkeliling Akihabara melihat-lihat Animate dan beli beberapa merch yang kiranya bagus. Saya sangat kaget waktu ke Kotobukiya ternyata diskon nya parah sih, kadang bisa lebih dari setengah harganya. Setelah saya bisa menahan desire saya untuk beli lebih banyak, dan melihat teman saya sepertinya sudah lelah, akhirnya kami mampir di restoran halal Shiddique di Akihabara. Restoran makanan india, seperti biasa menunya selalu luar biasa banyak. Kami tak habis meski sudah makan berdua. Akhirnya minta dibungkus.
Selesai makan, kami berangkat ke Roppongi untuk melihat illumination, sejenis light up lampu-lampu dengan warna yang beda-beda gitu. Dan itu SANGAT CANTIK. Di Tokyo Midtown tepatnya illumination itu berlangsung, dengan background pemandangan lampu-lampu gedung tinggi di Roppongi, bahkan Tokyo Tower juga terlihat dengan lampu orange mencolok. Saya tak bisa melampiaskan dengan kata-kata, hanya terkagum dan bersyukur saya masih bisa melihat hal secantik itu. Puas foto-foto, kami pun pulang ke apartment.
Esoknya, kami ke Asakusa, daerah terkenal dengan temple dan katanya banyak makanan halal nya. Saya sempat foto di dekat sungai Sumida, dengan pemandangan background Tokyo Skytree dan Asahi Building. Setelah itu saya masuk ke area Asakusa Temple, ramai sekali orang-orang yang ingin beli lotre judi buat taun baru (entah kenapa dijual di temple), dan yang memang ingin berdoa ke temple nya. Saya juga beli eskrim halal di situ. Padahal musim dingin, tapi di Tokyo saya masih kuat untuk beli eskrim, ga terlalu dingin (sekitar 8 derajat tapi matahari terik jadi hangat). Setelah puas foto-foto dan beli oleh-oleh, kami memutuskan untuk mencari makan. Ada 3 pilihan, tapi akhirnya kami memilih untuk makan di restoran Malaysia, namanya Ippin. 
Entah kenapa warna airnya biru
Tapi, pas kami kesana, entah kenapa restonya tutup, dan penjualnya bilang masih siap-siap untuk buka, sekitar 30 menit lagi. Padahal saat itu kami ke sana sekitar jam 3 sore. Akhirnya kami terpaksa jalan-jalan sekita situ dulu dan menemukan Don Quijote, toko serba ada yang entah kenapa harganya murah-murah semua dibanding supermarket biasa! Kami hanya membeli beberapa makanan halal untuk oleh-oleh, kemudian kembali ke restorannya. Untunglah sudah dibuka. Kami pun masuk dan memesan makanan. Ada banyak menu, tapi karena saya penasaran kare khas Jepang, kami akhirnya memesan kare. Rasanya memang beda dibanding kare india yang biasa saya makan di resto India, lebih manis tapi enak. Saya sih suka. Penjualnya bilang kalau kare jepang suka dicampur sama apel, pisang, kadang stroberi! Astaga, saya tak terbayang apa nyambung nya antara apel, pisang dan stroberi dengan kare.
Setelah selesai, kami kembali ke apartment karena saya harus siap-siap packing barang untuk pulang. Saya pulang malam itu dengan bus jam 23.20. Saat pulang ternyata tak seramai saat saya berangkat. Kursi depan dan sebelah saya kosong, jadi saya bisa lebih leluasa. Selama perjalanan, saya tak bisa tidur karena melihat pemandangan yang sangat cantik dari jendela, lagi-lagi lampu-lampu gedung tinggi di Tokyo. Tapi semakin jauh, semakin berkurang, dan akhirnya saya tidur juga. Sampai di Stasiun Kyoto sekitar jam 7 pagi, saya langsung kembali ke dorm saya untuk beres-beres merapikan hasil 'hunting', oleh-oleh dan pakaian kotor.
Ini hasil hunting saya
Inilah kamar saya setelah ditata
Merch yang saya dapatkan
Kurobas corner di kamar saya
Ini bagian dalam DVD yang saya beli
Lelah, tapi saya bersyukur sekali bisa ke Tokyo, semakin meyakinkan saya untuk kembali lagi ke sana. Mengapa? Tentu saja selain karena cantiknya kota saat malam, event-event penting SELALU diadakan di Tokyo. Sementara Kyoto-Tokyo terlalu jauh dan terlalu mahal untuk bolak-balik yang sering. Karena itu saya bertekad suatu saat akan tinggal di sana, atau setidaknya mendekat ke Tokyo. Yah, meski saya tau biaya hidup di sana jauh lebih mahal dibanding di Kyoto sekarang ini, tapi kalau saya dapat beasiswa tak ada masalah bukan. 

Meski terdengar aneh, mungkin motivasi untuk bisa menghadiri event-event di Tokyo bisa membantu saya belajar lebih giat supaya bisa melanjutkan ke Tokyo University.

Oh ya terakhir, kebetulan waktu tanggal 20 Desember kemarin, Akashi-sama ulang tahun, dan saya pas banget ke Tokyo buat liat winter fest Akashi frat. Kuroko itu. Saya buat gambar spesial dan juga nyiapin perayaan kecil untuk hari ulang tahunnya.


Salam,
Mitzi Alia

3 comments: