Sunday, April 26, 2015

School Life

Konbanwa.


Nah, akhirnya saya mendapatkan waktu untuk kembali menulis. Akhir-akhir ini tugas semakin menjadi, sehingga sulit menemukan waktu luang untuk sekedar menyalurkan informasi di blog muda ini.

Seperti judulnya, kali ini saya akan membahas perbedaan sistem pendidikan di Jepang dengan Indonesia. Sama sih secara garis besar, mereka juga memiliki Taman Kanak-kanak, SD, SMP, SMA dan Univesitas. Lalu apa bedanya? Bedanya, mereka tidak ada ujian nasional seperti di Indonesia. Saya juga sempat bingung, maka dari itu  saya mengobrol dengan teman sekelas saya dan dia memberi saya banyak informasi tentang sistem sekolah di Jepang. 


Ini soal Center Exam
Tidak seperti di Indonesia yang mempunyai Ujian Nasional atau UN sebagai faktor kelulusan seorang pelajar, Jepang tidak memiliki ujian kelulusan. Sebuah kelulusan ditentukan murni dari nilai rapot yang diakumulasi. Kalau begitu, di Jepang lebih mudah dong? Oh tidak, setelah lulus, mereka harus melalui sebuah ujian masuk untuk ke tingkat sekolah yang lebih tinggi. Jadi mereka mengadakan ujian masuk, bukan ujian kelulusan yang dilaksanakan secara serempak. Ujian masuk ini disebut juga Center Exam, atau Sentaa Shiken. Setelah melalui ujian ini, kita akan memperolah sebuah skor yang kemudian akan diajukan untuk memasuki tingkat sekolah lebih tinggi. Jika skor kita tidak mencukupi, maka kita tidak bisa melanjutkan sekolah. Meskipun dilakukan secara bersamaan, jenis soal berbeda untuk setiap perfektur, ujian per daerah. 

Kemudian, saat hendak memasuki perkuliahan, selain harus mengikutin Center Exam, siswa Jepang juga harus melalui ujian lain yang diajukan universitas. Ujian kedua ini berbeda-beda untuk setiap universitas yang ingin dimasuki. Dan yang saya dengar, Center Exam untuk SMA sangatlah sulit, bahkan lebih sulit dari Examination for Japanese University (yang bagi saya sangat sulit). Ditambah ujian yang diajukan dari pihak universitas juga pasti lebih sulit dari Center Exam ini.

Memang materi yang diajarkan di sekolah Jepang agak sedikit berbeda dengan sekolah di Indonesia. Kebanyakan sekolah di Indonesia mengutamakan latihan soal dibandingkan pemahaman, sementara sekolah Jepang sebaliknya, lebih mengutamakan konsep.

Selain itu juga, mulainya semester di Jepang berbeda dengan di Indonesia, yaitu dimulai saat musim semi bulan April, dan berakhir di Maret tahun depannya. Libur semester pun sangat berbeda, yaitu libur musim panas pada bulan agustus-september, dan musim dingin bulan februari-maret, sehingga mereka memiliki waktu libur yang jauh lebih panjang dibandingkan dengan sekolah di Indonesia. Dan lagi, sekolah di Jepang dimulai rata-rata pada pukul 8.45 pagi, dan selesai pada pukul 16.30. Waktu yang cukup cepat untuk sekolah, tidak seperti di Indonesia yang mulai dari jam 7 pagi hingga 5 sore.

Selain perbedaan itu pula, Jepang memiliki banyak jenis seragam. Setiap sekolah memiliki ciri-ciri masing-masing, tapi tetap mempertahankan ciri khas dari SD, SMP dan SMA jepang. Sehingga mudah untuk membedakan murid SD, SMP dan SMA. Setiap sekolah pun memiliki beragam jenis seragam. Karena Jepang adalah negeri 4 musim, maka mereka memiliki seragam musim panas, musim semi/gugur, dan musim dingin.


Keadaan kelas untuk SMA
Ini beberapa jenis seragam SMA dalam satu sekolah
Ini seragam SMA saat musim dingin
Ini seragam SMA musim dingin dan semi
Ini seragam SMP
Ini seragam SMP untuk laki-laki
Ini seragam SD
Biasanya anak SD punya tas kotak seperti ini
Yang ini seragam TK
Terkadang anak TK juga punya tas kotak seperti SD

Nah itulah beberapa perbedaan sistem pendidikan di Jepang dan Indonesia.
Tertarik?



Salam,

Mitzi Alia.

No comments:

Post a Comment