Friday, August 14, 2015

Such Annoying Missunderstanding

おはよう。

Oke, emang agak aneh yah judul kali ini. Maaf kalau kali ini bukan tentang Jepang, tapi saya hanya ingin berbagi pendapat saja. Karena akhir-akhir ini ada yang mengganggu pikiran saya. Yah, tentang kesalahpahaman orang-orang di sekitar saya.

Bagi yang mengikuti isi blog saya, kalian pasti ingat tentang Senpai-chan yang pernah saya sebut sebelumnya. Ya, dia teman saya. Memang baru 6 bulan ini bertemu, tapi saya merasa cocok saja. Oke, mungkin jadi agak ambigu ya kalimatnya, tapi maksud saya bukan ke arah yang sedang kalian pikirkan. Saya, meskipun perempuan, tak punya hobi seperti layaknya perempuan pada umunya. Saya tak suka dandan, saya tak suka belanja (lebih tepatnya tak ada selera untuk belanja), saya tak punya selera layaknya perempuan kebanyakan, saya tak suka hal yang imut-imut atau kecewek-cewekan, hobi saya juga tak normal (re:otaku), mungkin ini yang mempersulit saya untuk mendapatkan teman yang sejalur dan sepemikiran dengan saya.


Awal saya di Jepang, saya merasa kesepian, seperti yang saya ceritakan sebelumnya. Itu karena alasan yang saya sebutkan di atas, yah apa boleh buat, saya lebih suka naik sepeda daripada bus, saya lebih suka jalan-jalan ke kuil, vihara, taman, atau sungai dibanding ke kota atau mall. Saya lebih suka menggambar dan berdiam diri di kamar daripada menghabiskan waktu untuk ngobrol di lobby atau tempat lain, saya lebih suka main basket dan olahraga daripada chating ga jelas di HP. 

まあ、そう言う人何だ。

Saya punya 7 senpai dari Indonesia yang ada di program saya. Senpai tahun ke 4 ada 3, L-senpai, G-senpai, dan Senpai-chan. Tahun ke 3 ada I-senpai, A-senpai dan J-senpai. Tahu ke 2 ada R-senpai. L-senpai dan A-senpai lah yang cewek, saya dari dulu berusaha berteman dekat dengan salah satu dari mereka, supaya ada tempat saya bergantung atau meminta tolong, tapi L-senpai terlalu kaku, jarang muncul. Memang saya bisa ngobrol dengan wajar, apalagi kami sama-sama punya hobi anime, tapi saya tidak bisa sedekat yang saya harapkan. Kemudian A-senpai, well, this is the problem, somehow we CAN'T get along well. Mungkin dia tak sadar, tapi saya SEPENUHNYA sadar bahwa saya tak bisa dekat dengannya. Ada yang salah dengan kepribadiannya, yang membuat saya tak mau berurusan lebih jauh dengannya. Bukan maksud saya memilih orang, tapi semakin saya berusaha terbuka dan ngobrol dengannya, malah membuat saya jengkel.

Akhirnya tak ada yang bisa diharapkan dari senpai cewek. Saya pun mencoba dengan senpai cowok, R-senpai tak bisa diharapkan, yah tak usah dijelaskan deh. J-senpai dan G-senpai orang yang baik, tapi saya tak bisa terlalu dekat dengan mereka gatau kenapa. Saya hanya merasa begitu. Entah saya atau mereka yang membangun barrier "Lakukan yang kau butuhkan, kalau tak butuh, menjauhlah" begitu. I-senpai orang yang terlalu cuek, dia bertanggung jawab dan dapat diandalkan, tapi terlalu blak-blakan dan ga pedulian sih.

Nah, senpai-chan inilah satu-satunya yang bisa nyambung dengan saya. Saya pun menjadi akrab, tapi saya tak ada maksud lebih jauh. Saya dan dia sama-sama tau bahwa sudah ada orang lain yang kami punya, jadi hubungan kami sekedar senpai-kouhai yang akrab saja. Tapi entah mengapa rumor-rumor aneh mulai menyebar. Bukannya saya peduli dengan hal itu, toh saya juga tak merasa, hanya saja itu membuat saya jengkel dan muak. 

Saya hanya memanfaatkan apa yang bisa saya manfaatkan di sekeliling saya, saya sedang mencari teman yang bisa menemani saya menjalani hidup di negeri orang ini, dan kebetulan dia berlawan jenis dengan saya, lalu apa masalahnya? Apa kalian menyuruh saya menjauhinya dan kembali sendiri, ke kehidupan membosankan saya? Kalian juga tak mau menemani saya melampiaskan hobi dan keinginan saya, lalu kenapa kalian segitu peduli dengan kehidupan dan hubungan kami berdua? Apakah kalian segitu bosan hidup dan nganggur sampai-sampai ada waktu untuk gosipin orang?

Kalau kalian memang tak senang dengan saya berjalan-jalan dengan senpai-chan, maukah kalian menemani saya, mengikuti kemauan saya untuk melampiaskan hobi saya? Kalau tidak mau, lebih baik kalian diam dan uruslah urusan kalian sendiri.

Terdengar kejam, tapi saya hanya ingin meluruskannya. Bahwa saya tak menganggap senpai-chan lebih jauh seperti yang kalian mungkin pikirkan, tak akan ada yang terjadi meskipun kalian menduga. Bukankah ada hukum alam yang bilang "hormatilah jika kau ingin dihormati"? Saya hanya mengikuti hal itu, dan bukankah sudah insting kebanyakan orang untuk saling memanfaatkan? Kalian mungkin tak menyadarinya, tapi kadang pertemanan itu tidaklah sepenuhnya tulus, kalian pasti mengharapkan, meskipun sedikit saja, dari teman kalian. 

ムカつくから黙って下さいね。私は自分の存在意義があるから、お前達が分かんない。
これは私の生、お前ら関係ないでしょう。


この世は勝利が全てで、敗北は許される余地はない。僕は負けることなどありえない、あってはならない。はずだろう。
切り離されそうな自分に、存在意義は残されているんだろうか。崩れ落ちていく世界に、引きはがされた意識が宙を彷徨う。

完璧であると決めた、求められるまま生まれた時からずっと。足掻く術さえも知らず、心が裂ける瞬間に息を殺す。

これはさっやくだ。

Salam,
Mitzi Alia.

No comments:

Post a Comment