Tuesday, August 4, 2015

Visiting Hamamatsu

Hi!

Semakin kesini, semakin saya bisa merasakan liburan musim panas, ya, KYOTO SEMAKIN PANAS. Dan saya rasa bisa meleleh kalau keluar. Sempat waktu itu suhu mencapai 38 derajat, dan real feel udaranya mencapau 45 derajat. Ternyata Kyoto emang kota paling panas kalau pas summer katanya. Sepanas itu pun, belum puncaknya. Biasanya akhir agustus barulah puncaknya. OH TIDAK. Saya tidak bisa membayangkan betapa panasnya.

Oke, tentang kali ini, saya akan bercerita perjalanan bolak-balik saya Kyoto-Hamamatsu. Bukan karena Hamamatsu adalah tempat spesial dan semacamnya sih, justru tidak ada apa-apa yang unik di situ. Boleh dibilang, sisi desa Jepang ya. Sepi banget, cuma ramai di sekitar stasiun aja. Terus kenapa saya ke sana?

Jadi ceritanya adik saya ada acara summer school dari Shizuoka University, dan dia nginap di Hamamatsu. Makanya saya datang dari Kyoto ke Hamamatsu. Padahal waktu itu saya lagi di tengah minggu-minggu kuliah, yaitu hari selasa, tanggal 21 Juli. Tapi demi adik saya (cie), saya pun rela bolos satu matkul.
Ini di dalem stasiun khusus jalur shinkansen, kaya di airport ya?
Saya berangkat hari selasa sore, sepulang kuliah, bersama teman saya yang kebetulan juga lagi ikut summer program di Jepang. Langsung menuju Stasiun Kyoto dan mengambil Shinkansen ke Hamamatsu. Karena Hamamatsu itu cukup jauh, saya memilih naik shinkansen supaya cepat. Memang mahal sih, tapi ya apa boleh buat juga kan. Naik shinkansen pun, masih memakan waktu 1 setengah jam.
Ini tiket shinkansen, tertera harganya
Ini pertama kalinya saya naik shinkansen, jadi wajarlah ya agak norak dikit. Ternyata memang cepet banget melajunya. Di dalemnya juga nyaman banget, seperti di pesawat, bedanya ga ada seat belt aja. Bahkan petugas yang kaya pramugari di pesawat yang suka bawa 'gerobak' makanan pun ada di shinkanse ini. Kita juga bisa men-charge gadget kita karena disediakan stop kontak di bawah jendela. Nyaman banget lah.
Shinkansen dari luar
Ini bagian dalamnya


Perjalanan tak terasa, cuman berenti di 1 stasiun, yaitu Nagoya, sebelum akhirnya berenti di Hamamatsu. Setelah turun, udah semakin sore, mungkin kisaran maghrib. Lalu saya langsung menuju hotel tempat adik saya menginap. Akhirnya kami pun bertemu, dan banyak ngobrol, juga bersama teman saya itu. Yah sebenernya teman saya ini juga teman adik saya. Dan dia adalah kakak kelas kami berdua, alumni IC, pastinya murid ibu saya. Makanya kami mengenal dia, namanya Kefin. Ya, kami cukup akrab dengannya, jadi kami bisa banyak berbincang saat bertemu.

Berhubung adik saya lagi excited banget, akhirnya kami jalan-jalan keluar meski sudah malam. Kami mencari tempat makan, dan akhirnya sampai di sebuah restoran sushi, Kappa Sushi. Kami menghabiskan banyak waktu di situ, untuk makan hingga kenyang dan ngobrol sampai puas, soalnya saya harus kembali ke Kyoto besoknya. Alhasil kami menghabiskan 29 piring sushi haha, yah lumayan lah buat bertiga sih ga terlalu banyak.
Yak inilah hasil makan malam kita
Inilah wajah puas kami
Ini masih mula makan, belum banyak piring
Setelah puas, kami pun pulang dan tidur karena lelah. Esoknya, saya siap-siap untuk kembali ke Kyoto. Adik saya siap-siap untuk mengikuti acara program yang telah diatur. Sementara kak Kefin juga akan pergi ke Toyama untuk mengunjungi temannya. Dan di sini lah kami berpisah.
Orang Jepang nya salah satu profesor Shizuoka University,
Adik saya yang paling kanan, yang paling kiri itu adik kelas saya
Saya pulang ke Kyoto sendiri. Untungnya saya juga sudah tau cara beli tiket shinkansen, jadinya tak usah khawatir. Tiket shinkansen bisa dibeli di stasiun, seperti loket self-service. Ada pilihan bahasanya, kita tinggal pilih dari stasiun apa, menuju stasiun apa, berapa orang, dan pilih reserved atau un-reserved. Biasanya reserved lebih mahal, dan kita harus menentukan jam. Kalau un-reserved, ga usah nentuin jam, kita tinggal liat jadwal shinkansen yang datang, dan ingat shinkansen jenis mana dan nomor berapa yang berhenti di stasiun tujuan kita. 

Shinkansen ada 3 jenis, Kodama, Hikari dan Nozomi. Berbagai jenis lagi juga ada sih, tapi yang sering diliat itu 3 jenis ini. Kodama yang lebih sering berenti, Hikari ga terlalu banyak berenti, dan Nozomi yang cuma berenti di beberapa stasiun aja. Lebih jelasnya tentang shinkansen bisa diliat di sini.

Yah begitulah perjalanan singkat saya, sekedar mencoba shinkanse haha.
Berikutnya saya akan membahas ramen halal! Tunggu postingan selanjutnya!


Salam,
Mitzi Alia.

No comments:

Post a Comment